Sabtu, 16 Januari 2016

Laporan Renovasi Tempat Wudhu dan Toilet Masjid Baitushshidqi

Alhamdulillah renovasi sedang berlanjut, terimakasih kepada donatur yang atas bantuannya. Saat ini pemasukan 11.250.000 dan kebutuhan 105.000.000 Untuk bantuan dapat melalui Bank Syariah Mandiri No Rekening 709.215.20.78 Nama Pemilik Masjid Baitushshidqi

Waktu Berdoa yang Mustajab

Waktu-waktu doa yang mustajab sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat-sahabat antara lain :
1. Sepertiga dari malam hari sampai dengan tiba waktu fajar (waktu solat subuh)
2. Pada tengah malam dan pada akhhir tiap melaksanakan solat fardu
3. Waktu-waktu antara azan dan iqomah Syukur bisa dilaksanakan dengan berdoa mengadukan kepada Allah SWT dengan kesungguhan sambil menangis. Bila ditanah haram mekkah atau madinah bukan saja waktu-waktu mustajab tapi juga mengenal tempat-tempat dan waktu-waktu mustajab seperti halnya :
a, Di multazamm (antara pintu kabah dan hajar aswad)
b. Di hjir ismaildi dalam arena masjid Haram bagian dalam sekitar kabah dan juga bagian halaman luar masjid Haram.
c. Di Arafah sewaktu pelaksanaan wukuf inti dari pelaksanaan ibadah Haji
d. Beberapa tempat lain di mekah
e. Di Madinah yakni di raudah dan bagian dalam Masjid nabawi, serta halamn masjid Nabawi
f. Masjid Quba
g. Kiblatain
h. Beberapa tempat ziarah antara lain bukit / uhud khondak

Mendekatkan Diri Kepada Kepada Allah

Zikir bukanlah satu – satunya jalan untuk menuju kepada-Nya. Kita dapat pula mendekatkan diri kepada Allah melalui perbuatan sehari – hari. Yaitu dengan selalu meniatkan bahwa yang kita lakukan adalah semata – mata hanya karena taat mematuhi aturan main –Nya. Misalnya, kita berbuat baik kepada tetangga bukan lantaran ia baik kepada kita, tapi semata – mata karena Allah memerintahkan kita untuk mengeluarkan sedekah membantu meringankan beban orang yang sedang dalam kesusahan.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh At – Tirmidzi, Rasullah SAW. Bersabda : Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Dan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasullah berpesan : Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah dan menikahi karena Allah, maka sempurnalah imannya. Jaminan Allah dalam Al-Qur’an :
"Barangsiapa diantara kamu yang patuh kepada Allah dan Rasulnya, dan mengerjakan perbuatan baik, niscaya akan kami berikan pahala dua kali lipat, dan untuk mereka kami sediakan rezeki yang banyak". (Al – Ahzab (33):31)
Motivasi ini dapat terpelihara bila kita selalu berzikir. Itulah pula sebabnya dengan zikrullah orang mampu untuk taat pada perintah Allah yang “berat – berat” seperti : ikhlas lillahi ta’ala, sabar, tawakal, sholat khusuk, tidak takabur (ujub), tidak riya, bersyukur dan perintah – perintah lainnya yang erat hubungannya dengan perilaku batin. Hanya orang yang bertaqwa sajalah yang dapat berzikir dengan benar. Sedangkan sebagai indikator keberhasilannya adalah sebagaimana yang difirmankan Allah:
Surat Ar – Ra’d (13) : 28 Artinya :
"(yaitu) orang – orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram"
Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui suatu proses kesungguhan hati yang panjang. Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun jalan yang terbaik yaitu dengan selalu taat mematuhi aturan main –Nya, dimana berzikir termasuk salah satu diantaranya dengan selalu memiliki motivasi bahwa kita tidak ingin seperti iblis yang membangkang pada perintah Allah (yaitu ketika ia diperintahkan sujud pada Adam), maka menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya akan berasa lebih mudah
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, Aisyah berkata : “Adalah Rasullah SAW. Berzikir kepada Allah sepanjang hayatnya”. Pada riwayat lain, dikatakan bahwa Rasullah SAW. Bersabda, “kalau hati tidak diisi dengan zikir, maka ia bagaikan bangkai.”

Pentingnya Tauhid dan Bahaya Syirik

Disampaikan pada khutbat Jumat, 8 Januari 2016
Allah SWT sebagai dzat pencipta alam, telah menetapkan perintah dan larangannya.
Perintah terbesar kepada manusia supaya bertauhid, yaitu ifrodullahi fil ibadah (mengeasakan Allah dalam ibadah) dan sebagainya larangan yang terbesar adalah kesyirikan. QS An-Nisa ayat 36 "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun..."
Pentingnya Tauhid dan Bahaya Syirik, diantaranya:
1. Allah ciptakan manusia untuk bertauhid
Fitrah manusia telah mengakui Allah SWT sebagai Tuhan.
QS Al-A'raf ayat 172 "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Seluruh manusia mengakui Allah, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan.
Allah perintahkan supaya menyembah hanya kepada-Nya QS Az Zariyat ayat 56 "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

2. Tauhid inti dakwah para Nabi dan Rosul
Setiap ummat telah diutus seorang Rosul dengan syariat yang berbeda-beda, tetapi inti dakwahnya Tauhid, QS An-Nahl ayat 35 "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".
Ummat Islam masih banyak percaya kepada Tahayul.
Setiap Rosul mengajak ummatnya hanya menyembah Allah, QS Al-Anbiya ayat 25 "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".

3. Tauhid menyebabkan masuk surga, sedangkan syirik menjerumuskan ke neraka
Orang yang meyakini dan mengakui Allah sebagai Tuhan yang berhak disembah, dia memiliki hak masuk surga.
QS Al-Maidah ayat 72 "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."

4. Tauhid dapat menghapus dosa, syirik menghapus pahala
Tiap dosa akan diampuni Allah kecuali syirik. QS An-Nisa ayat 48 "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Perbuatan syirik menghapus pahala. QS Az-Zumar ayat 65: "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."

Khusnul Khotimah

Umumnya orang Islam menghendaki di penghujung hayatnya Khusnul Khotimah (baik dan mulus akhirnya) merupakan dambaan semua orang Islam di dalam hidupnya kelak di penghujung hayatnya mengharapkan khusnul khotimah karena kita semua pasti akan mati.
Ada 4 I + 1 A, yakni : Iman, Islam, Ihsan, Ilmu, dan Amal yang merupakan modal dasar, awal pertama kali yang harus dimiliki oleh semua orang khususnya yang beragama Islam. Agar dalam menghadapi kehidupan di dunia ini tidak hanya untuk sekedar hidup bahagia dunia saja, karena nanti ada kehidupan akhirat yang kekal abadi setelah melalui terminal mati.
Perlu bagi seseorang punya iman yang kuat karena merupakan modal dasar dari satu kehidupan. Ibarat bangunan merupakan pondasinya yang harus kuat, kokoh, dan tangguh. Apapun yang dihadapi aral rintangan sekalipun, beban berat apapun harus dapat ditanggulanginya.
IMAN:
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Malaikat-Malaikat Nya
3. Percaya kepada Kitab-Kitab Nya
4. Percaya kepada Nabi-Nabi Nya
5. Percaya kepada adanya Qada dan Qadar
6. Percaya adanya hari akhirat (hari kiamat)

ISLAM: artinya damai atau selamat. Rukun Islam ada 5 (lima) yakni :
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Mendirikan sholat lima waktu
3. Berpuasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan zakat
5. Melaksanakan ibadah haji ketanah suci Al – Mukarramah (bila mampu)

Al IHSAN:
Sebagai modal dasar pembangunan manusia seutuhnya yang merupakan juga sebagai modal dasar untuk memperindah, mempertajam, serta melekat erat mendasar terhadap pengamalan Islam hingga tidak bisa tergoyahkan bahkan lebih indah, lebih dalam dan lebih tajam seperti halnya karang yang diujung pulau setiap kena hempasan ombak dari depan, samping kiri dan kanan bukan menjadi tumpul tetapi semakin menajam, meruncing, atau sebagaimana pohon yang ada di tengah gurun pasir atau ladang belantara, setiap kena hempasan angin kencang dari belakang, depan, samping kanan kiri, pohon tadi tidak tumbang tetapi akarnya semakin masuk ke dalam petala bumi.

ILMU:
Merupakan modal dasar untuk lebih meyakinkan lahir dan bathin untuk tidak mudah goyah dan selalu akan berkesan, lebih beristiqomah di dalam melaksanakan modal-modal dasar Iman, Islam, dan Ihsan. Ilmu tanpa iman tidak ada arti dan Iman Islam Ihsan tanpa ilmu hambar dan tercela (madzmum).

AMAL:
Puncak dari semua modal dasar karena Iman, Islam, Ihsan dan Ilmu tanpa diamalkan seperti air yang tumpah di atas pasir tiada bekas dan kesan apapun. Amal inilah sebagai penilaian terakhir oleh Allah SWT dan amal inilah yang bisa meningkatkan derajat manusia juga bisa menjatuhkannya.
Amal inilah sebagai kaca perbandingan, akhir dari semua 4 I+ 1 A ini. Hadits yang diriwayatkan oleh Attabrani : Rasullah SAW, bersabda :
“Tidaklah diterima iman seseorang, bila tidak disertai amalan / perbuatan, dan tidaklah diterima amalan / perbuatan, bila tidak disertai iman.”

Peran Suami Istri dalam Rumah Tangga

QS An-Nisa ayat 34 :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Suami sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh lahir dan bathin berhasilnya membangun sebuah rumah tangga sangat – sangat tergantung kepada kebijakan suami sebagai kepala rumah tangga. Suami menentukan kebahagian lahir dan bathinnya, oleh sebab itulah secara tegas dalam surat Annisa ayat 34.
Oleh sebab itulah dalam islam tuntunan, warisan laki – laki mendapat 2 (dua) bagian sedangkan istri mendapatkan 1 (satu) bagian. Apapun yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya harus dapat dipenuhi, dilaksanakan sepanjang tidak melewati hukum yang telah digariskan oleh Agama. Laki – laki boleh menikah dengan wanita pilihan yang lain meskipun beda Agamanya, sedangkan wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki – laki pilihan yang beda Agama.
Ada 4 (empat) kewajiban pokok agama yang harus dilakukan seorang istri sesuai sabda Nabi Muhammad SAW antara lain :
1. Seorang istri harus selalu mendirikan sholat 5 (lima) waktu, kecuali bila berhalangan.
2. Seorang istri harus melaksanakan ibadah puasa Ramadhan secara penuh, kecuali bila berhalangan/sar’i harus segera diqodho.
3. Seorang istri harus taat kepada suaminya sepanjang tidak melanggar aturan agamanya.
4. Seorang istri harus menjaga kehormatannya sepanjang hayat masih di kandung badan.
Dikatakan oleh “Rasullah SAW, bila ke 4 (empat) dapat dipenuhi, beliau mengatakan masuklah hai kaum istri kedalam surganya Allah dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.
Disamping ke 4 (empat) kewajiban pokok Agama ada kewajiban – kewajiban lain yakni:
1. Istri sebagai seorang ibu, sebagai seorang pendidik sebagai seorang guru (digugu dan dirungu) , dan di bawah telapak ibulah ditentukan surganya. Karena itulah selalu menjadi contoh teladan, pioner dalam rumah tangganya agar selalu menciptakan situasi kondisinya yang mengembirakan yang hidup, yang segar dan asri.
2. Seorang istri kunci, pondasi, pendidikan putra – putrinya di masa yang akan datang. Masa depannya sangat diwarnai oleh peran – peran di rumah tangga.
3. Seorang istri bersama suami harus mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan yakni, menciptakan surga didalam situasi apapun.
Secara umum yang harus dilakukan suami istri dalam rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah ada beberapa persyaratan – persyaratan lainnya yang harus dilakukan oleh suami istri antara lain :
1. Harus saling mengerti
a. Mengerti latar belakang dari masing - masing
b.mengerti diri sendiri, siapa aku, dari mana aku, dan mau kemana aku…….(man ana, wamin aina, waila aina).

2. Harus saling menerima
a. terimalah dia sebagaimana apa adanya (nerimo)
b. terimalah hobby dan kesenangannya (tentunya yang baik – baik)
c. terimalah keluarganya, apa adanya.

3. saling menghargai
a. menghargai perkataan dan perasaannya yakni, pendapatnya
b. bakat dan keinginannya yakni, cita - citanya
c. menghargai keluarganya, apa adanya

4. Harus saling mempercayai
a. percaya akan pribadinya
b. percaya akan kemampuannya, yakni kelebihan - kelebihannya

5. Harus saling mencintainya
a. mencintai dan menyayanginya sepanjang hayat dkandung badan
b. lemah lembut dalam bicara/berahlakul
karimah
c. selalu menjaga kelestariannya.
d. jangan coba – coba membanding – bandingkan dengan yang ia tidak suka.

5 (lima) hal yang bila dilihat oleh siapapun dan kapanpun akan mendapatkan pahala berlimpah apa lagi bila mana mengamalkan atau menjalankan sebagaimana mestinya :
1. Melihat Ka’bah
Hanya melihat Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah Al – Mukarramah mendapat pahala besar,apalagi bila melaksanakan Thawaf, Sholat dan Berdo’a akan mendapatkan pahala – pahala dan mendapatkan beberapa derajat dari Allah SWT (hadits Rasullah SAW.)
2. Melihat Kitab Suci Al – Qur’an
Mendapatkan pahala besar apalagi bila dapat membacanya, berlebih – lebih mengerti artinya dan mengamalkannya akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Banyak membaca Al – Qur’an merupakan syarat mutlaq, keberkahan dalam berumah tangga dengan diiringi sholat – sholat sunnah. Maka dianjurkan setiap muslim/mukmin dalam rumah tangganya harus mempunyai Al – Qur’anul Karim sebagai kitab sucinya
3. Melihat Bapak/Ibunya baik kandung ataupun mertua
Hal ini akan mendapatkan pahala besar, berlebih – lebih menghormatinya, menyantuninya, sebaik mungkin, menghindari ucapan – ucapan yang menyakitkan akan dilipat gandakan pahala dan keberkahan – keberkahan dalam rumah tangga.
4. Melihat guru, ustadznya atau siapa saja yang berjasa memberikan kecerdasan (suami/istri) akan mendapatkan pahala besar, berlebih – lebih mengamalkannya apa – apa yang diajarkannya akan mendapatkan pahala dan keberkahan dalam rumah tangganya.
5. Saling melihat suami istri pandang memandang, suami/istri mendapatkan pahala besar, berlebih – lebih menghormatinya, menyantuninya dan ataupun memberikan nafkah baik lahir maupun bathin akan mendapatkan pahala yang besar dan keberkahan yang tidak putus – putusnya.
Dari rumah tangga Sakinah, Mawadah dan Warahmah, inilah akan melahirkan kader-kader bangsa, pemimpin-pemimpin umat yang akan datang yang cerdas dan penuh pengertian membawa rahmatan lil alamin.
Ikhlas inilah penentu segalanya yakni, menerima apa adanya namun bila, ada satu lain hal, mungkin kesalah pahaman hingga menjadi bentrok kurang sepaham atau tidak sepaham maka harus adanya upaya-upaya untuk ingin mencari titik temunya di barengi dengan sholat istiqoroh, jangan sampai selisih paham di tampakkan kepada masyarakat berlebih-lebih ditampakkan kepada anak-anak dan keluarga selingkarnya (wa’asiruhunna bil ma’ruf).
Semoga Bermanfaat

LARANGAN BANYAK SUMPAH



Surat Al-Baqarah Ayat 224

وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

224. Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Surat Al-Baqarah Ayat 225

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ

225. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Surat Al-Baqarah Ayat 226

لِلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ ۖ فَإِنْ فَاءُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

226. Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Surat Al-Baqarah Ayat 227

وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلَاقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

227. Dan jika mereka berazam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Sabtu, 02 Januari 2016

Mengenal nabi Muhammad SAW




Makna Muhammad
Muhammad terpuji karena kepribadiannya:
1. Muhammad himpunan dari karakter Abdullah (pengabdi Allah),.
2. Aminah (terpercaya dan jujur).
3. Halimah (santun).
4. Abu Syaibah (bijaksana)
Muhammmad adalah hamba yang selalu mengabdi kepada Allah, jujur dan terpercaya dalam menjalankan hidup, selalu santun dan sabar dalam menghadapi dirinya dan orang lain serta bijaksana dalam menetapkan keputusan

Muhamad Dalam al Qur’an
Kata Muhammad dalam al Qur’an termaktub empat kali. Dan ada satu surat dalam al Qur’an yang bernama surat Muhammad yaitu surat ke 47.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(QS. Ali Imran/3:144)

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS al Ahzab/33:49)
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang benar dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (QS. Muhammad/47:2)
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..(QS. Al Fath/48:29)
Ahmad dalam al Qur’an
Kata Ahmad tertulis dalam al Qur’an sebanyak satu kali yaitu didalam surat al Shaff/61 ayat 6.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Al shaff/61:6)

Tugas dan Fungsi Rasul
1. Rahmat bagi seluruh alam
Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS al Anbiya/21:107)
2. Mencari titi temu bukan titik seteru

Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)“(QS. Ali Imran/3:64)
3. Basyir dan Nadzir.
Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui.(QS al Naba/34:28)
4. Keteladanan
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab/33:21)
5. Cahaya yang menuntut
Hai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.(QS. Al Ahzab/33:45-46)
Kewajiban Umat terhadap Rasul
1.Mengikuti Rasulallah saw
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ali Imran/3:31)
2. Mencintai Rasulallah saw
عن عبد الله بن مسعود قال. قال رسول الله صلى الله عليه و آله: لا يكون العبد مؤمنا حتى أكون أحب إليه من نفسه و من ولده و ماله و أهله.
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulallah saw bersabda: Seorang hamba tidak akan menjadi seorang mukmin hingga aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, anaknya, hartanya dan keluarganya.
3. Taat kepada Rasulallah saw
قال رسول الله صلى الله عليه واله لعلي عليه السلام : من أطاعني فقد أطاع الله
Rasulallah saw bersabda kepada Ali: Siapa yang taat kepadaku, sungguh dia telah taat kepada Allah.
4. Berselawat kepada Rasulallah saw
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
Sesungunya Allah dan malaikat-Nya berselawat kepada nabi, hai orang-orang yang beriman berselawatlan dan sampaikan salam kepadanya. (QS al Ahzab/33:56)
يا رسول الله، قد علمنا كيف نسلّم عليك. فكيف نصلّي عليك؟ فقال: قولوا: اللهم صلّ على محمّد وآل محمّد
Ra Rasulallah sungguh dia telah mengajarkan kepada kami bagaimana kami mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana kami berselawat kepadamu, Rasulallah saw bersabda: Katakanlah, Allahumma sholli ala Muhammad wa ali Muhammad
5. Meneladaninya
لَقَدْ كانَ لَكُمْ في رَسُولِ اللّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَة
Sungguh bagimu pada diri rasulallah saw ada teladan yang baik. (QS al Ahzab/33:21)
6. Mencintai keluarga Rasulallah saw
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan kotoran darimu hai ahlul bait dan Dia mensucikanmu dengan sesuci-sucinya. (QS. Al Ahzab/33:33)
وهم الّذين قال رسول الله صلى الله عليه وآله فيهم: إنّي مخلّف فيكم الثقلين كتاب الله وعترتي أهل بيتي، ألا وإنهّما لن يفترقا حتّى يردا عليّ الحوض
Dan mereka adalah yang disabdakan oleh Rasulallah saw: sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang berat yaitu kitabullah dan ithrati, keluargaku . Ketahuilah keduanya tidak akan terpisah hingga berjumpa denganku di telaga surga