1. Isi kandungan Al Quran berisi larangan meliputi :
a. Akidah
b. Ibadah
c. Muamalah
d. Jinayah/Hukum
2. Larangan dan perintah : Meninggalkan hal yang makruh akan jadi perisai bagi keselamatan jiwa.
3. Kewajiban Sholat Jumat (Fardu Ain) : Bagi laki-laki, tetapi dalam hal mendesak dapat diganti dengan Sholat Dzuhur bagi Musafir dan petugas penjaga keamanan.
4. Sholat Sunnah Rawatib Qabliyah dan Ba'diyah ada 12 Rokaat :
a. Dzuhur: Qabliyah 4 rokaat, Ba'diyah 2 rokaat
b. Maghrib: Ba'diyah 2 rokaat
c. Isya: Ba'diyah 2 rokaat
d. Subuh: Qabliyah 2 Rokaat
5. Mafaat Sholat Rawatib : Bernilai untuk menutupi kekurangan Sholat wajib dan nilainya lebih tinggi daripada Sholat Sunnah lainnya.
6. Melaksanakan Sholat wajib pada bulan Romadhon : Nilainya 70 kali lipat daripada Sholat wajib, dan melaksanakan Sholat Sunnah pada bulan Romadhon sama dengan 1 kali Sholat wajib.
7, Sholat Dhuha : Merupakan pancaran kebahagian hati, orang yang melaksanakan Sholat Dhuha di surga akan dibukakan pintu surga melalui pintu surga.
8. Hukum puasa : Wajib, Sunnah, Makruh & Haram
a. Puasa wajib : Romadhon, Nadzar, Kofaroh & Qodho Romadhon
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuaهtnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Hasyr:59: 18)
Tafsir Ayat:
1. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan mentaati-Nya, yaitu melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Dan hendaknya setiap diri memperhatikan amalnya yang akan diperhitungkan pada hari hisab, apakah amalnya itu termasuk amal soleh yang layak mendapatkan ganjaran kebaikan atau amal buruk yang berakibat kepada siksa.
3. Apabila dia tahu bahwa perbuatannya adalah amal soleh yaitu sesuai syariat, namun apakah diterima atau tertolak.
4. Dan hendaknya setiap diri bertakwa kepada Allah dan melakukan muhasabatun nafsi terhadap semua amalnya dari sisi kebaikannya, keikhlasannya serta memeliharanya dari segala yang merusak amal tersebut.
5. Allah Maha Mengetahui semua yang kamu kerjakan. (Mushthafa Fajar, al Tafsir al Mukhtasar, hlm. 609)
Tugas dan Tanggung jawab Manusia :
Mengenal Tuhannya lalu mentaati-Nya
Mengenal musuhnya lalu menentangnya
Mengenal negeri tempat tinggalnya lalu memperbaikinya.
Mengetahui bahwa ia akan segera pergi lalu mempersiapkan bekal perjalanannya
Mengambil dunia hanya sekedar rizki yang mencukupinya.
Berteman dengan kesucian. (Madinah Balaghah, hlm.547)
Kebahagiaan Manusia :
Orang mukmin adalah mereka yang bahagia dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya.Orang yang bahagia adalah mereka yang panjang umurnya dalam taat kepada Allah (kanz al Ummal, jld. 15, hlm. 667, Nahj al Fashahah, jld. 1, hlm. 465)
Kebahagiaan adalah akhlak mulia dan kesedihan adalah akhlak yang buruk.
Orang yang bahagia adalah mereka yang taat kepada Tuhannya dan orang yang sedih adalah mereka yang jatuh dalam perbuatan dosa. (Ali Mukhtari, Akhlak, hlm.81)
Kejelekan Manusia :
Setiap hari diberikan rizki tetapi selalu mengeluh.
Setiap hari umurnya berkurang namun ia bahagia
Merasa cukup dengan sedikit amal soleh, namun selalu mengejar perbuatan yang sia-sia
Terhadap karunia yang sedikit tidak merasa cukup namun terhadap nikmat yang banyak tidak pernah puas.
Mengetahui dirinya pasti mati, namun tidak beramal untuk mempersiapkan kehidupan sesudah mati
Sadar bahwa dunia sementara, namun tidak pernah letih mengejarnya.
Langkah Penyucian Diri :
Bertobat terhadap dosa yang pernah dilakukannya.
Muroqobah, kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi dirinya
Muhasabah, introspeksi diri terhadap semua perbuatan yang pernah dan akan dilakukannya
Mujahadah, berjuang dengan sungguh-sungguh mencintai Tuhannya
Muhasabah :
1. Segera berbuat baik karena pada akhir zaman keimanan cepat berubah menjadi kekafiran atau sebaliknya
Rasulallah saw berpesan: Segeralah beramal soleh karena pada akhir zaman akan banyak terjadi fitnah, pagi hari seseorang masih beriman, namun di sore hari sudah menjadi kafir, atau sore beriman namun pagi telah kafir lagi. Saat itu banyak orang yang menjual agamanya untuk kenikmatan sejenak
2. Bersabar dalam beramal
Rasulallah saw berpesan: Hai manusia mendekati kiamat akan terbentang urusan yang keras, ketakutan yang besar dan masa yang sulit. Kegelapan menguasai, kefasikan merajalela, orang-orang yang memerintah yang ma’ruf dianiaya, dan orang-orang yang mencegah kemunkaran disiksa, maka siapkanlah iman untuk menghadapinya dan gigitlah dengan gigi gerahammu sekuat mungkin, berlindunglah dengan berbuat amal soleh, dan paksakan dirimu melakukannya serta bebaskanlah diri kalian dari neraka, menuju kenikmatan yang abadi
3. Cerdas dalam menyikapi dunia
Nabi saw berpesan: Wahai manusia, orang yang ada di dunia itu adalah tamu dan apa yang ada di tangan mereka adalah palsu. Sesungguhnya tamu akan pergi dan sesuatu yang palsu tertolak. Ketahuilah bahwa dunia adalah harta yang ada sekarang, orang yang baik dan jahat makan darinya. Akhirat adalah janji yang benar.
4. Bersikap zuhud dalam hidup
Nabi saw berpesan: Wahai manusia janganlah banyak memperturutkan syahwatmu, niscaya kemiskinan akan menjadi mudah bagimu, Janganlah berbuat dosa, niscaya kematian akan menjadi mudah bagimu, infakkanlah hartamu di jalan Allah, niscaya engkau akan senang bergabung dengannya, merasa puaslah dengan apa yang telah diberikan kepadamu niscaya akan ringan hisabmu.
5. Selalu mengingat kematian
Rasulallah saw berpesan: Perbanyaklah mengingat si pelumat kelezatan (kematian). Jika kalian mengingatnya disaat sulit , maka ia akan melapangkan kesulitanmu sehingga kalian senang kepadanya dan kalian diberi pahala. Jika kalian mengingatnya saat kaya, maka ia akan membuat kalian membenci kekayaan sehingga kalian mendermakannya dan kalian diberi ganjaran.
6. Bertawakal dalam hidup
Nabi saw berpesan: Siapa yang memutuskan hubungannya dengan selain Allah, maka Allah akan mencukupkan bantuan untuknya. Siapa yang memutuskan hubungannya kepada selain dunia, maka Allah akan menyerahkan ia kepadanya. Siapa yang berusaha mencapai satu perkara dengan jalan maksiat kepada Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari sesuatu yang ia dekati dan Allah akan mendekatkannya kepada sesuatu yang ia jauhi
Pandangan Mukmin :
Rasulallah saw bersabda: Sungguh mengagumkan bagi urusan orang mukmin. Semua urusan baginya baik dan tidak ada yang seperti itu melainkan sikap orang mukmin. Sesungguhnya seorang mukmin bila memperoleh kesenangan, dia bersyukur dan itu baik baginya, sebaliknya apabila seorang mukmin mendapat musibah yang tidak menyenangkan, dia sabar dan itupun baik baginya. (HR Muslim)
Rasulallah saw mengingatkan: Tidak akan melihat neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah, mata yang tidak tidur semalaman dalam kataatan kepada Allah dan mata yang dipejamkan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah
Penutup :
Qois bin Ashim bertanya kepada Rasulalah saw, ya Rasulallah ajarkan kepada kami suatu amal yang bermanfaat! Rasulallah saw bersabda: Sesungguhnya bersama kemuliaan ada kehinaan, bersama kehidupan ada kematian, bersama dunia ada akhirat, sesungguhnya segala sesuatu akan dihisab, dan segala sesuatu ada yang mengawasinya. setiap kebaikan ada pahalanya, setiap keburukan ada balasannya, setiap ajal sudah tercatat dan sesungguhnya dia hai Qois harus ada padamu, setiap pendamping akan terkubur bersamamu padahal mereka hidup, dan engkau akan terkubur bersamanya saat engkau mati. Apabila dia mulia, maka dia akan memuliakanmu dan apabila dia buruk, dia akan pasrah kepadamu, kemudian engkau tidak akan dikumpulkan kecuali bersamanya, tidak akan dibangkitkan kecuali bersamanya, dan tidak akan ditanya kecuali tentang dia yaitu amalmu.(Ali Al Mukhtari, silsilah ahadis al mustarakah, al akhlak, hlm. 292)
Ustad M. Zuhni Zaidi (Dosen UIN Jakarta)Januari 3, 2016
Makna Muhammad
Muhammad terpuji karena kepribadiannya:
1. Muhammad himpunan dari karakter Abdullah (pengabdi Allah),.
2. Aminah (terpercaya dan jujur).
3. Halimah (santun).
4. Abu Syaibah (bijaksana) Muhammmad adalah hamba yang selalu mengabdi kepada Allah,
jujur dan terpercaya dalam menjalankan hidup, selalu santun dan sabar
dalam menghadapi dirinya dan orang lain serta bijaksana dalam menetapkan
keputusan
Muhamad Dalam al Qur’an
Kata Muhammad dalam al Qur’an termaktub empat kali. Dan ada satu
surat dalam al Qur’an yang bernama surat Muhammad yaitu surat ke 47. وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ
مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى
أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ
شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia
wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada
Allah sedikitpun dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.(QS. Ali Imran/3:144)
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن
رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ
اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS al
Ahzab/33:49) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ
كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad
dan Itulah yang benar dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (QS.
Muhammad/47:2) مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang
yang bersamanya adalah tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka..(QS. Al Fath/48:29)
Ahmad dalam al Qur’an
Kata Ahmad tertulis dalam al Qur’an sebanyak satu kali yaitu didalam surat al Shaff/61 ayat 6. وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ
يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي
اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ
مُّبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
(QS. Al shaff/61:6)
Tugas dan Fungsi Rasul
1. Rahmat bagi seluruh alam Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS al Anbiya/21:107)
2. Mencari titi temu bukan titik seteru Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,
bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia
dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian
yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka
Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)“ (QS. Ali Imran/3:64)
3. Basyir dan Nadzir. "Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui." (QS al Naba/34:28)
4. Keteladanan "Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab/33:21)
5. Cahaya yang menuntut "Hai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan
pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru
kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang
menerangi." (QS. Al Ahzab/33:45-46)
Kewajiban Umat terhadap Rasul
1. Mengikuti Rasulallah SAW قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ "Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku
(Muhammad), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosamu. Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Ali Imran/3:31)
2. Mencintai Rasulallah SAW عن عبد الله بن مسعود قال. قال رسول الله صلى الله عليه و آله: لا يكون العبد مؤمنا حتى أكون أحب إليه من نفسه و من ولده و ماله و أهله. Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulallah saw bersabda:
Seorang hamba tidak akan menjadi seorang mukmin hingga aku lebih
dicintainya daripada dirinya sendiri, anaknya, hartanya dan keluarganya.
3. Taat kepada Rasulallah SAW قال رسول الله صلى الله عليه واله لعلي عليه السلام : منأطاعني فقد أطاع الله Rasulallah SAW bersabda kepada Ali: Siapa yang taat kepadaku, sungguh dia telah taat kepada Allah.
4. Berselawat kepada Rasulallah SAW إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً "Sesungunya Allah dan malaikat-Nya berselawat kepada nabi, hai
orang-orang yang beriman berselawatlan dan sampaikan salam kepadanya." (QS al Ahzab/33:56) يا رسول الله، قد علمنا كيف نسلّم عليك. فكيف نصلّي عليك؟فقال: قولوا: اللهم صلّ على محمّد وآل محمّد Rasulallah sungguh dia telah mengajarkan kepada kami bagaimana
kami mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana kami berselawat
kepadamu, Rasulallah saw bersabda: Katakanlah, Allahumma sholli ala
Muhammad wa ali Muhammad
5. Meneladaninya لَقَدْ كانَ لَكُمْ في رَسُولِ اللّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَة "Sungguh bagimu pada diri rasulallah saw ada teladan yang baik." (QS al Ahzab/33:21)
6. Mencintai keluarga Rasulallah SAW إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً "Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan kotoran darimu hai ahlul bait dan Dia mensucikanmu dengan sesuci-sucinya." (QS. Al Ahzab/33:33) وهم الّذين قال رسول اللهصلى الله عليه وآله فيهم: إنّي مخلّف فيكم الثقلين كتاب الله وعترتي أهل بيتي، ألا وإنهّما لن يفترقا حتّى يردا عليّ الحوض Dan mereka adalah yang disabdakan oleh Rasulallah saw:
sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang berat yaitu
kitabullah dan ithrati, keluargaku . Ketahuilah keduanya tidak akan
terpisah hingga berjumpa denganku di telaga surga
Waktu-waktu doa yang mustajab sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat-sahabat antara lain :
1. Sepertiga dari malam hari sampai dengan tiba waktu fajar (waktu solat subuh)
2. Pada tengah malam dan pada akhhir tiap melaksanakan solat fardu
3. Waktu-waktu antara azan dan iqomah Syukur bisa dilaksanakan dengan
berdoa mengadukan kepada Allah SWT dengan kesungguhan sambil menangis.
Bila ditanah haram mekkah atau madinah bukan saja waktu-waktu mustajab
tapi juga mengenal tempat-tempat dan waktu-waktu mustajab seperti halnya
:
a, Di multazamm (antara pintu kabah dan hajar aswad)
b. Di hjir ismaildi dalam arena masjid Haram bagian dalam sekitar kabah dan juga bagian halaman luar masjid Haram.
c. Di Arafah sewaktu pelaksanaan wukuf inti dari pelaksanaan ibadah Haji
d. Beberapa tempat lain di mekah
e. Di Madinah yakni di raudah dan bagian dalam Masjid nabawi, serta halamn masjid Nabawi
f. Masjid Quba
g. Kiblatain
h. Beberapa tempat ziarah antara lain bukit / uhud khondak
Zikir bukanlah satu – satunya jalan untuk menuju kepada-Nya. Kita
dapat pula mendekatkan diri kepada Allah melalui perbuatan sehari –
hari. Yaitu dengan selalu meniatkan bahwa yang kita lakukan adalah
semata – mata hanya karena taat mematuhi aturan main –Nya. Misalnya,
kita berbuat baik kepada tetangga bukan lantaran ia baik kepada kita,
tapi semata – mata karena Allah memerintahkan kita untuk mengeluarkan
sedekah membantu meringankan beban orang yang sedang dalam kesusahan.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh At – Tirmidzi, Rasullah
SAW. Bersabda : Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu
akan selalu merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang,
niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Dan dalam
hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasullah berpesan :
Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena
Allah, membenci karena Allah dan menikahi karena Allah, maka
sempurnalah imannya. Jaminan Allah dalam Al-Qur’an : "Barangsiapa diantara kamu yang patuh kepada Allah dan Rasulnya,
dan mengerjakan perbuatan baik, niscaya akan kami berikan pahala dua
kali lipat, dan untuk mereka kami sediakan rezeki yang banyak". (Al – Ahzab (33):31)
Motivasi ini dapat terpelihara bila kita selalu berzikir. Itulah pula
sebabnya dengan zikrullah orang mampu untuk taat pada perintah Allah
yang “berat – berat” seperti : ikhlas lillahi ta’ala, sabar, tawakal,
sholat khusuk, tidak takabur (ujub), tidak riya, bersyukur dan perintah –
perintah lainnya yang erat hubungannya dengan perilaku batin. Hanya
orang yang bertaqwa sajalah yang dapat berzikir dengan benar. Sedangkan
sebagai indikator keberhasilannya adalah sebagaimana yang difirmankan
Allah:
Surat Ar – Ra’d (13) : 28 Artinya :
"(yaitu) orang – orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram"
Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi
terjadi melalui suatu proses kesungguhan hati yang panjang. Banyak jalan
untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun jalan yang terbaik yaitu
dengan selalu taat mematuhi aturan main –Nya, dimana berzikir termasuk
salah satu diantaranya dengan selalu memiliki motivasi bahwa kita tidak
ingin seperti iblis yang membangkang pada perintah Allah (yaitu ketika
ia diperintahkan sujud pada Adam), maka menjalankan segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya akan berasa lebih mudah
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, Aisyah berkata : “Adalah
Rasullah SAW. Berzikir kepada Allah sepanjang hayatnya”. Pada riwayat
lain, dikatakan bahwa Rasullah SAW. Bersabda, “kalau hati tidak diisi
dengan zikir, maka ia bagaikan bangkai.”
Disampaikan pada khutbat Jumat, 8 Januari 2016
Allah SWT sebagai dzat pencipta alam, telah menetapkan perintah dan larangannya.
Perintah terbesar kepada manusia supaya bertauhid, yaitu ifrodullahi
fil ibadah (mengeasakan Allah dalam ibadah) dan sebagainya larangan yang
terbesar adalah kesyirikan. QS An-Nisa ayat 36 "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun..."
Pentingnya Tauhid dan Bahaya Syirik, diantaranya: 1. Allah ciptakan manusia untuk bertauhid
Fitrah manusia telah mengakui Allah SWT sebagai Tuhan.
QS Al-A'raf ayat 172 "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Seluruh manusia mengakui Allah, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan.
Allah perintahkan supaya menyembah hanya kepada-Nya QS Az Zariyat ayat 56 "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".
2. Tauhid inti dakwah para Nabi dan Rosul
Setiap ummat telah diutus seorang Rosul dengan syariat yang berbeda-beda, tetapi inti dakwahnya Tauhid, QS An-Nahl ayat 35 "Dan
sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di
antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada
pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".
Ummat Islam masih banyak percaya kepada Tahayul.
Setiap Rosul mengajak ummatnya hanya menyembah Allah, QS Al-Anbiya ayat 25 "Dan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
3. Tauhid menyebabkan masuk surga, sedangkan syirik menjerumuskan ke neraka
Orang yang meyakini dan mengakui Allah sebagai Tuhan yang berhak disembah, dia memiliki hak masuk surga.
QS Al-Maidah ayat 72 "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang
yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal
Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku
dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun."
4. Tauhid dapat menghapus dosa, syirik menghapus pahala
Tiap dosa akan diampuni Allah kecuali syirik. QS An-Nisa ayat 48 "Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar."
Perbuatan syirik menghapus pahala. QS Az-Zumar ayat 65: "Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."
Anak yang sholeh/sholehah adalah merupakan dambaan semua
orang, karena justru anak yang sholeh/sholehah ini merupakan kader masa
yang akan datang.
Anak yang sholeh/sholehah pada umumnya dilahirkan dari rahim – rahim
keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah cukup sandang, pangan dan
papan dengan dibarengi dengan pendidikan - pendikan dan pengajaran yang
memadai.
Tidak terkecuali semua rumah tangga mendambakan putra/putri yang
sholeh – sholehah oleh sebab itulah perlu diperhatikan beberapa proses
mencari calon istri ataupun suami dari bibit yang unggul, yakni
keturunan yang baik – baik sesuai dengan hadits Rasullah SAW yang
diriwayatkan oleh sahabat Muslim sebagai berikut :
Hadits Rasullah SAW Artinya : Wanita/laki dinikahi karena 4 (empat)
faktor yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena
kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya, pilihlah yang beragama
agar berkah kedua tanganmu. (H.R. Muslim)
Dari Ke 4 (empat) macam ini yang sangat diutamakan dan yang harus
diawal dipilih ialah dari sisi Agamanya, tidak hanya bahagia dunia tapi
juga bahagia di akhirat kelak, karena Agamanya menentukan kehidupan yang
sakinah, mawadah dan warahmah. Banyak pengalaman memilih istri/suami
yang mungkin beda agama, di ujung rumah tangganya banyak berada di
persimpangan jalan dan pada gilirannya tidak sedikit banyak korban cerai
dan menderita sanak selingkarnya.
Agama sangat mewarnai kehidupan baik perorangan, keluarga dan
masyarakat, karena agama adalah aturan – aturan dari Allah SWT yang
diturunkan kepada para Nabi – nabiNya sebagai pedoman hidup umatnya
dalam segala hal.
3 (tiga) faktor ini sangat mewarnai corak dalam memberi dasar
fondamen bagi anak – anak hingga perkembangan jasmani dan rohaninya : 1. Pendidikan Rumah Tangga
Awal pertama kali memberikan pondasi dasar /asas bagi anak, dari
rumah tangga itulah, potret masa depan anak. Oleh sebab itu, ciptakan
rumah tanggamu yang sakinah, mawadah dan warahmah, yakni surga seperti
yang disabdakan Nabi Muhammad SAW yang artinya : Baitii Jannati (rumahku
adalah surgaku).
Segala sesuatu yang ada dalam rumahnya harus menjurus kepada
pembentukan rohani jasmani si anak. gambar, hiasan, pot bunga, benda
lainnya bahkan lagu – lagu dalam nyanyian apa – apa yang didengarnya
harus merupakan alat untuk pendidikan pengajaran si anak.
2. Pendidikan Sekolah
Diharapkan para orang tua mencari pendidikan/sekolah dasar yang
memadai untuk dapat mencerdaskan mereka dan belajar tanggung jawab serta
memiliki akhlaqul karimah. Anak belajar beradaptasi dengan anak – anak
yang lain, yakni di sekolah, di masyarakat, pendidikan sudah terbentuk
warna kelak bagi si anak. Tentu saja diharapkan pendidikan yang
bernafaskan agama.
Sejak usia dini, dasar, menengah sampai dengan sekolah/perguruan
tinggi diharapkan sudah harus dalam pembentukan pribadi – pribadi
sebagai harapan masa yang akan datang, bahkan sudah tergambar potret
masa depannya kelak.
3. Pendidikan lingkungan
Lingkungan juga ikut mewarnai dalam pribadi anak oleh sebab itulah
dalam membangun rumah tangga hendaklah mencari tempat – tempat/lahan –
lahan dan lingkungan – lingkungan yang memadai yang bernuansa agama
seperti adanya madrasah, surau dan masjid, syukur bila berdekatan dengan
Majlis – majlis Ta’lim. Biasanya masyarakat sekitarnya pun cukup baik
ikut mendukung berkembangnya pendidikan dan pengajaran yang baik dan
pergaulannya pun harus terkontrol, terawasi, diharapkan membawa kearah
yang positif yang membangun.
Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik – baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Maka perlu anak dibekali agama dengan sejumlah contoh teladan yang terpuji.
Umumnya orang Islam menghendaki di penghujung hayatnya Khusnul
Khotimah (baik dan mulus akhirnya) merupakan dambaan semua orang Islam
di dalam hidupnya kelak di penghujung hayatnya mengharapkan khusnul
khotimah karena kita semua pasti akan mati.
Ada 4 I + 1 A, yakni : Iman, Islam, Ihsan, Ilmu, dan
Amal yang merupakan modal dasar, awal pertama kali yang harus dimiliki
oleh semua orang khususnya yang beragama Islam. Agar dalam menghadapi
kehidupan di dunia ini tidak hanya untuk sekedar hidup bahagia dunia
saja, karena nanti ada kehidupan akhirat yang kekal abadi setelah
melalui terminal mati.
Perlu bagi seseorang punya iman yang kuat karena merupakan modal
dasar dari satu kehidupan. Ibarat bangunan merupakan pondasinya yang
harus kuat, kokoh, dan tangguh. Apapun yang dihadapi aral rintangan
sekalipun, beban berat apapun harus dapat ditanggulanginya. IMAN:
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Malaikat-Malaikat Nya
3. Percaya kepada Kitab-Kitab Nya
4. Percaya kepada Nabi-Nabi Nya
5. Percaya kepada adanya Qada dan Qadar
6. Percaya adanya hari akhirat (hari kiamat)
ISLAM: artinya damai atau selamat. Rukun Islam ada 5 (lima) yakni :
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Mendirikan sholat lima waktu
3. Berpuasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan zakat
5. Melaksanakan ibadah haji ketanah suci Al – Mukarramah (bila mampu)
Al IHSAN:
Sebagai modal dasar pembangunan manusia seutuhnya yang merupakan juga
sebagai modal dasar untuk memperindah, mempertajam, serta melekat erat
mendasar terhadap pengamalan Islam hingga tidak bisa tergoyahkan bahkan
lebih indah, lebih dalam dan lebih tajam seperti halnya karang yang
diujung pulau setiap kena hempasan ombak dari depan, samping kiri dan
kanan bukan menjadi tumpul tetapi semakin menajam, meruncing, atau
sebagaimana pohon yang ada di tengah gurun pasir atau ladang belantara,
setiap kena hempasan angin kencang dari belakang, depan, samping kanan
kiri, pohon tadi tidak tumbang tetapi akarnya semakin masuk ke dalam
petala bumi.
ILMU:
Merupakan modal dasar untuk lebih meyakinkan lahir dan bathin untuk
tidak mudah goyah dan selalu akan berkesan, lebih beristiqomah di dalam
melaksanakan modal-modal dasar Iman, Islam, dan Ihsan. Ilmu tanpa iman
tidak ada arti dan Iman Islam Ihsan tanpa ilmu hambar dan tercela
(madzmum).
AMAL:
Puncak dari semua modal dasar karena Iman, Islam, Ihsan dan Ilmu
tanpa diamalkan seperti air yang tumpah di atas pasir tiada bekas dan
kesan apapun. Amal inilah sebagai penilaian terakhir oleh Allah SWT dan
amal inilah yang bisa meningkatkan derajat manusia juga bisa
menjatuhkannya.
Amal inilah sebagai kaca perbandingan, akhir dari semua 4 I+ 1 A ini. Hadits yang diriwayatkan oleh Attabrani : Rasullah SAW, bersabda : “Tidaklah diterima iman seseorang, bila tidak disertai amalan /
perbuatan, dan tidaklah diterima amalan / perbuatan, bila tidak disertai
iman.”
QS An-Nisa ayat 34 :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ
بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ
وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي
الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا
عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita
yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Suami sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh lahir dan
bathin berhasilnya membangun sebuah rumah tangga sangat – sangat
tergantung kepada kebijakan suami sebagai kepala rumah tangga. Suami
menentukan kebahagian lahir dan bathinnya, oleh sebab itulah secara
tegas dalam surat Annisa ayat 34.
Oleh sebab itulah dalam islam tuntunan, warisan laki – laki mendapat 2
(dua) bagian sedangkan istri mendapatkan 1 (satu) bagian. Apapun yang
dilakukan seorang suami terhadap istrinya harus dapat dipenuhi,
dilaksanakan sepanjang tidak melewati hukum yang telah digariskan oleh
Agama. Laki – laki boleh menikah dengan wanita pilihan yang lain
meskipun beda Agamanya, sedangkan wanita muslimah tidak boleh menikah
dengan laki – laki pilihan yang beda Agama.
Ada 4 (empat) kewajiban pokok agama yang harus dilakukan seorang istri sesuai sabda Nabi Muhammad SAW antara lain :
1. Seorang istri harus selalu mendirikan sholat 5 (lima) waktu, kecuali bila berhalangan.
2. Seorang istri harus melaksanakan ibadah puasa Ramadhan secara penuh, kecuali bila berhalangan/sar’i harus segera diqodho.
3. Seorang istri harus taat kepada suaminya sepanjang tidak melanggar aturan agamanya.
4. Seorang istri harus menjaga kehormatannya sepanjang hayat masih di kandung badan.
Dikatakan oleh “Rasullah SAW, bila ke 4 (empat) dapat dipenuhi,
beliau mengatakan masuklah hai kaum istri kedalam surganya Allah dari
pintu mana saja yang kamu kehendaki.
Disamping ke 4 (empat) kewajiban pokok Agama ada kewajiban – kewajiban lain yakni:
1. Istri sebagai seorang ibu, sebagai seorang pendidik sebagai
seorang guru (digugu dan dirungu) , dan di bawah telapak ibulah
ditentukan surganya. Karena itulah selalu menjadi contoh teladan, pioner
dalam rumah tangganya agar selalu menciptakan situasi kondisinya yang
mengembirakan yang hidup, yang segar dan asri.
2. Seorang istri kunci, pondasi, pendidikan putra – putrinya di masa
yang akan datang. Masa depannya sangat diwarnai oleh peran – peran di
rumah tangga.
3. Seorang istri bersama suami harus mampu menciptakan kondisi yang
menyenangkan yakni, menciptakan surga didalam situasi apapun.
Secara umum yang harus dilakukan suami istri dalam rumah tangga yang
sakinah, mawadah dan warahmah ada beberapa persyaratan – persyaratan
lainnya yang harus dilakukan oleh suami istri antara lain :
1. Harus saling mengerti
a. Mengerti latar belakang dari masing - masing
b.mengerti diri sendiri, siapa aku, dari mana aku, dan mau kemana aku…….(man ana, wamin aina, waila aina).
2. Harus saling menerima
a. terimalah dia sebagaimana apa adanya (nerimo)
b. terimalah hobby dan kesenangannya (tentunya yang baik – baik)
c. terimalah keluarganya, apa adanya.
3. saling menghargai
a. menghargai perkataan dan perasaannya yakni, pendapatnya
b. bakat dan keinginannya yakni, cita - citanya
c. menghargai keluarganya, apa adanya
4. Harus saling mempercayai
a. percaya akan pribadinya
b. percaya akan kemampuannya, yakni kelebihan - kelebihannya
5. Harus saling mencintainya
a. mencintai dan menyayanginya sepanjang hayat dkandung badan
b. lemah lembut dalam bicara/berahlakul
karimah
c. selalu menjaga kelestariannya.
d. jangan coba – coba membanding – bandingkan dengan yang ia tidak suka.
5 (lima) hal yang bila dilihat oleh siapapun dan kapanpun akan
mendapatkan pahala berlimpah apa lagi bila mana mengamalkan atau
menjalankan sebagaimana mestinya : 1. Melihat Ka’bah
Hanya melihat Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah Al – Mukarramah
mendapat pahala besar,apalagi bila melaksanakan Thawaf, Sholat dan
Berdo’a akan mendapatkan pahala – pahala dan mendapatkan beberapa
derajat dari Allah SWT (hadits Rasullah SAW.) 2. Melihat Kitab Suci Al – Qur’an
Mendapatkan pahala besar apalagi bila dapat membacanya, berlebih –
lebih mengerti artinya dan mengamalkannya akan dilipat gandakan
pahalanya oleh Allah SWT.
Banyak membaca Al – Qur’an merupakan syarat mutlaq, keberkahan dalam
berumah tangga dengan diiringi sholat – sholat sunnah. Maka dianjurkan
setiap muslim/mukmin dalam rumah tangganya harus mempunyai Al – Qur’anul
Karim sebagai kitab sucinya 3. Melihat Bapak/Ibunya baik kandung ataupun mertua
Hal ini akan mendapatkan pahala besar, berlebih – lebih
menghormatinya, menyantuninya, sebaik mungkin, menghindari ucapan –
ucapan yang menyakitkan akan dilipat gandakan pahala dan keberkahan –
keberkahan dalam rumah tangga. 4. Melihat guru, ustadznya atau siapa saja yang berjasa
memberikan kecerdasan (suami/istri) akan mendapatkan pahala besar,
berlebih – lebih mengamalkannya apa – apa yang diajarkannya akan
mendapatkan pahala dan keberkahan dalam rumah tangganya. 5. Saling melihat suami istri pandang memandang, suami/istri
mendapatkan pahala besar, berlebih – lebih menghormatinya, menyantuninya
dan ataupun memberikan nafkah baik lahir maupun bathin akan mendapatkan
pahala yang besar dan keberkahan yang tidak putus – putusnya.
Dari rumah tangga Sakinah, Mawadah dan Warahmah, inilah akan
melahirkan kader-kader bangsa, pemimpin-pemimpin umat yang akan datang
yang cerdas dan penuh pengertian membawa rahmatan lil alamin.
Ikhlas inilah penentu segalanya yakni, menerima apa adanya namun
bila, ada satu lain hal, mungkin kesalah pahaman hingga menjadi bentrok
kurang sepaham atau tidak sepaham maka harus adanya upaya-upaya untuk
ingin mencari titik temunya di barengi dengan sholat istiqoroh, jangan
sampai selisih paham di tampakkan kepada masyarakat berlebih-lebih
ditampakkan kepada anak-anak dan keluarga selingkarnya (wa’asiruhunna
bil ma’ruf).
Semoga Bermanfaat
Disampaikan pada khutbah Jumat, 29 Januari 2016 di Masjid Baitushshidqi sbb;
Menurut sahabat khulafaurrosidin, Abu Bakar Ash Shidiq.
Bahwa ada 5 jenis kegelapan yang menjadikan pekatnya kehidupan manusia, namun kegiatan itu dapat dinirnakan oleh 5 macam cahaya;
1. kegelapan karena terlalu cinta dunia, dan cahaya yang menyinarinya adalah TAQWA.
2. kegelapan karena dosa, dan cahaya yang menyinarinya adalah TOBAT
3. kegelapan dialam kubur, dan cahaya yang menyinarinya adalah KALIMAT TAUHID "LAAILAAHAILLALLAH"
4. kegelapan di akhirat, dan cahaya yang menyinarinya adalah AMAL SHOLEH
5. kegelapan melewati shirotol mustaqim, dan cahaya yang menyinarinya adalah KEYAKINAN KEPADA ALLAH SWT.
Adabus Sholat ialah akhlaq dalam sholat yang dicontohkan langsung
oleh Nabi Muhammad SAW baik pada pelaksanaan sholat munfarid (sendiri)
atau sholat berjamaah.
Adabus sholat ini banyak diabaikan, padahal merupakan kesempurnaan
dalam sholat, dan dapat mengurangi pahala berjamaahnya, bahkan bisa
berakibat membatalkan sholatnya.
1. Memberitahukan Imam, karena kelupaan/kelewatan rukun sholat maka
makmum yang paling terdepan, segera memberitahukan dengan mengucapkan
bacaan “Subhanallah” satu kali, sampai dengan tiga kali, si Imam harus
segera koreksi diri apa yang tertinggal dan langsung menyempurnakannya.
Bila diingatkan oleh “makmum” sampai dengan tiga kali si imam tidak
juga menyadari, maka melanjutkan/membetulkan sendiri dan terus mengikuti
imam selanjutnya.
Bila imam dalam bacaannya salah atau keliru, makmum wajib membetulkan
dengan mengucapkan ayat yang salah atau keliru terhadap ayat yang
keliru atau salah, oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk shaf depan,
terutama dibelakang imam adalah jamaah/makmum yang lebih tahu bacaan
ayat – ayat Al – Qur’an (yang lebih a’lim) dari jamaah lainnya.
2. Bila surat yang dibaca oleh imam cukup panjang, padahal makmum ada
yang ingin cepat/terburu – buru takut ketinggalan pesawat, kereta api
atau keperluan yang sangat mendesak, makmum dapat mendahului
gerakan/rukun – rukun yang dilakukan imam yakni makmum dapat
melaksanakan sholat sendiri (munfarid), seperti halnya bila si makmum
ketinggalan.Jamaah atau para makmum, harus selalu bersama dengan si imam
(mengikutinya) secara tertib, tidak boleh mendahului. Makmum
berkewajiban mengikuti bacaan – bacaan atau surat - surat yang dibaca
imam, dengan seksama.
3. Bila dalam kebingungan atau keraguan sudah dibaca atau belum,
ambil baca kembali fatihah – nya meskipun pada hakikatnya sudah baca
fatihah dan suratnya, agar tetap ulangi kembali.
4. Batas jamaah yang masbuk/ketinggalan berjamaahnya dibatasi apabila
makmum tidak dapat mengikuti pelaksanaan ruku’ yang dilakukan imam,
makmum ketinggalan satu raka’at atau dua raka’at, maka yang membatasi
adalah pelaksanaan ruku’.
5. Apabila imam sholat batal atau sakit ditengah pelaksanaan yang
bisa merusak ke jamaahan atau batal, imam dapat mengundurkan diri, wajib
bagi makmum yang di belakangnya segera ambil tindakan melangkah ke
depan menggantikannya sebagai imam, untuk melanjutkan pelaksanaan
jama’ahnya.
6. Jawaban bagi yang tengah melaksanakan sholat bila jamaah ada yang
dipanggil dari luar yang bersangkutan sedang sholat sendirian (munfarid)
atau mungkin berjamaah maka baginya wajib memperkeras bacaannya saat
itu, (dikeraskan bacaannya), untuk memberikan tanda bahwa yang
bersangkutan tengah menyelesaikan sholatnya.
7. Bila melaksanakan ruku terakhir, yakni salam menghadap kekanan dan
kekiri ucapkan Assalamu’alaikum Warahmatulloh dengan suara yang sedikit
keras dengan mamalingkan wajah ke arah kanan dan ucapkan
Assalamu’alaikum Warahmatullah kembali sambil memalingkan wajah kearah
kiri dengan suara pelan.
Namun pada pelaksanaan sholat jenazah pada takbir keempat, yakni
memalingkan arah kekanan ucapan salamnya lengkap Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh demikian pula memalingkan kearah kiri dengan
ucapan salamnya yang lengkap pula.
8. Pada raka’at ketiga pada sholat maghrib dan pada raka’at ketiga
dan keempat pada sholat isya, imam membacakan bacaannya dengan suara
pelan kitapun bacaannya tidak dinyaringkan harus pelan dan bila makmum
mengeraskan suaranya (bacaannya) maka ia makruh, yakni tidak boleh
dikeraskan/dinyaringkan.Yang utama jangan sampai mengganggu
jama’ah/makmum yang lain.
9. Mengambil Raka’at yang jumlahnya sedikit bila Mussholi (orang yang
tengah sholat) dalam keraguan jumlah raka’at yang sudah dikerjakan dua
raka’at atau masih satu raka’at? Maka segera kerjakan/dirikan satu
raka’at atau ragu sudah dikerjakan dua raka’at atau tiga raka’at, maka
segera laksanakan dua raka’at dan begitu seterusnya.
10. Keadaan bilal (makmum membantu Imam mengeraskan suara).
Apa yang diucapkan imam boleh jadi suaranya sangat lembut/pelan
padahal jama’ah cukup banyak, maka salah satu jama’ah boleh bertindak
membantu menirukan suara imam dengan keras terutama pada setiap
perpindahan satu rukun kerukun berikutnya.
Umpamanya pada takhbiratul ihram, imam mengucapkan Allahu Akbar,
makmum dengan suara keras mengucapkan “Allahu Akbar” dan sebagainya.
Dan bagi makmum lainnya, sunnah mengucapkan dengan suara pelan Allahu
Akbar. Demikian pula pada setiap penggatian satu rukun ke rukun
berikutnya, ditirukan oleh makmum dengan suara pelan (tidak nyaring).
Usahakan sebelum khatib naik mimbar, yakni adzan kedua diharapkan jama’ah sudah berdatangan, jangan menunggu – nunggu.
Masuk masjid langsung melaksanakan sholat tahiyatul masjid dua raka’at, dan menunggu sampai khotib naik mimbar.
Ditengah – tengah khotib berkhutbah,
jangan sampai ada yang berbincang – bincang/ngobrol, harus mendengarkan
khutbahnya dengan seksama.
Bila imam mengakhiri sholat jum’atnya, lakukanlah beberapa saat untuk berdzikir (bacaan yang perlu dan doa – do’a).
Sebelum meninggalkan masjid/setelah
sholat do’a – do’a(dzikir) lakukanlah sholat “ba’diyah jum’at” dua
raka’at, yang merupakan sholat sunnat muakkadah, selalu dilakukan oleh
Rasullah SAW dan para sahabat – sahabatnya.
Perbanyak salam – salaman antar sesama jama’ah dan saling berwasi’at, serta maaf memaafkan.
Hari jum’at, sore jum’at, malam jum’at
dan siang jum’at adalah waktu – waktu terbaik untuk memperbanyak
beramal beribadah karena sesungguhnya hari jum’at itu adalah hari
terbaik (saiyidul ayyam) dibandingkan dengan hari – hari yang lain.
Hari jum’at, jadikanlah sebagai
hari peningkatan berama
hari peningkatan berprestasi
hari peningkatan beribadah bersilaturahmi berslam – salaman (Tasafuh) dan lain – lain
Sebelum melaksanakan ibadah sholat jum’at lakukanlah :
- Mandi seluruh badan seperti (mandi junub) - Pakaian putih – putih dan memakai wangi – wangian - Lebih bertaqarub mendekatkan diri dengan Allah SWT dengan penuh optimisme (Husnuzon), hindari su’udzon (buruk sangka).
Yang
diterima disisi Allah SWT adalah perbuatan yang Ikhlas, betapa sulitnya
untuk berbuat ikhlas, namun kita harus berusaha bekerja, berbuat ikhlas
karena Allah semata. apapun yang kita lakukan, dari mulai niat dan sampai dengan pelaksanaan, apa yang akan diperbuat harus karena Allah semata. Hadits riwayat Abu Dawud Rasul Allah bersabda : Artinya : “Barang
siapa yang memberi sesuatu karena Allah, menolak karena Allah,
mencintai karena Allah, membenci karena Allah dan menikah karena Allah
maka sempurnalah imannya” (HR. Abu Dawud) Ikhlas
merupakan pangkal keberhasilan, pada dirinya tiada beban karena apa –
apa yang dikerjakannya semata – mata karena Allah, tidak ada pamrih,
tidak mengharapkan pujian, sanjungan dari siapapun. Yang
penting utama dan pertama harus dikerjakan perbuatan tersebut dengan
kesungguhan, tidak asal – asalan dan niatnya karena Allah. Amal
tersebut baik berhasil, atau kurang berhasil, dari sisi agama tetap
dinilai ibadah dan berpahala karena pangkalnya niat ikhlas. Bila
berhasil sesuai tujuan maka baginya mendapat dua pahala. Bila
kurang berhasil atau tidak berhasil baginya mendapatkan satu pahala.
Hadits ucapan Rasul Allah SAW yang cukup panjang, dan yang tertera
disini ujungnya dari hadits tersebut : Artinya : “Setiap segala sesuatu perbuatan itu harus selalu diiringi dengan niat, dan segala sesuatu itu tergantung bagaimana niatnya.” Dan niat itu pangkal keberhasilan yang diawali dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Agar
langkah demi langkah dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas memiliki
nilai – nilai ibadah dan pahala, minimal 5 (lima) syarat ada yang harus
dipenuhi dan dilaksanakan yaitu: 1. Niat ibadah semata – mata karena Allah 2.
Dilaksanakan pekerjaan tersebut dengan penuh kesungguhan, sesuai dengan
aturan – aturan yang telah ditetapkan dengan mengucap
Bismillahirrahmanirrahim 3. Selalu fokus 4. Sesuai harapan/tujuan yang ditetapkan 5. Berdo’a dan bertawakal kepada Allah SWT (diakhiri pekerjaan dengan ucapan Al – Hamdulillah). Hadits Riwayat Attabrani dan Rasul Allah SAW bersabda : Artinya : “Sesungguhnya
Allah Ta’ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada
kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu
(kebersihan dan ketulusan hatimu)” “Barang
siapa yang memiliki hati yang sholeh maka Allah menyukainya. Bani Adam
yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertaqwa.” Hati
atau Qalbu, perlu dipelihara, dibersihkan dan dibiasakan dengan
mengucapkan kalimat – kalimat mahmudah agar tetap berfungsi dan berperan
agar memproyeksikan hal – hal yang hasanat pula. Hatinya bersih pasti
ucapannya bersih dan pasti amal – amal perbuatannya pula bersih. Kalimat – kalimat mahmudah (terpuji yang dianjurkan agama antara lain : Subhanallah wal – hamdulillah walaa ila haillallah Allah Akbar, astagfirullah hal adzim dst… Allah berfirman dalam surat Al A’la : 14 – 19 Surat Al-A’la Ayat 14 قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),” Surat Al-A’la Ayat 15 وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ “dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” Surat Al-A’la Ayat 16 بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا “Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.” Surat Al-A’la Ayat 17 وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ “Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” Surat Al-A’la Ayat 18 إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,” Surat Al-A’la Ayat 19 صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ “(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”
Halimah Alaydrus Disampaikan oleh Syarifah Soraya Alhaddad -Guru Hafalan Quran- MTs PKP JIS-
Anakku..
Aku mengingatkanmu tentang sebuah fajar
Fajar terindah dalam sejarah
Fajar kelahiran sang nabi
Fajar kala sungai-sungai yang semula mengering kembali mengalirkan air,
Kala bunga-bunga bermekaran meski belum waktunya..
Kala api sesembahan kaum persi padam seketika
padahal ia adalah api abadi yang tak pernah padam ribuan tahun lamanya,
dan kala berhala-berhala kaum romawi tanpa angin, badai ataupun gempa bumi
semuanya ditemukan hancur berkeping di waktu fajar
fajar hancurnya kemusyrikan
fajar terbitnya hidayah
fajar bermulanya sinar keimanan
ya...
betul anakku..
fajar lahirnya Nabimu Muhammad SAW
fajar senin, 12 robiul awwal 571 masehi..
Anakku..
Bayi mungil yang diberi nama Muahmmad itu keluar
dari rahim bundanya Aminah binti wahab tanpa darah menyertainya,
tanpa air-air kotor bersamanya..
ia seperti turun dari langit dan bukan keluar dari rahim wanita layaknya.
Saat keluarnya, bayi mungil itu tersungkur sujud kepada Tuhannya..
luar biasa..
Syaffa ibunda Abdurrahman bin auf yang membidaninya berkata :
“ Aku angkat bayi itu, dan lihatlah..!!
Jari telunjuknya menunjuk ke arah langit
tali pusarnya telah terputus sempurna,
dia sudah berkhitan..
dan duhai..
celak mata telah menempel di matanya yang indah...”
bayi itu istimewa
calon nabi paripurna
Anakku..
Nabimu Muhammad SAW tumbuh cepat luar biasa.
Ia telah mampu bicara di usia baru beberapa bulan saja,
Ia berjalan di usia 6 bulan
dan ia ikut menggembala kambing bersama saudara-saudara sesusunya di usia satu tahun..
hampir 4 tahun ia tinggal bersama keluarga halimah assa’diyah
yang telah menyusuinya
hingga ia dikembalikan kepada bunda tercinta setelah kejadian pembelahan dada
namun 2 tahun kemudian di usia 6 tahun bundanya meninggal dunia di abwa
iapun bersama sang kakek 2 tahun sampai wafatnya
dan ia lalu bersama keluarga abu thalib pamannya
yang hidup dalam kesulitan..
Anakku..
nabimu tak selalu beruntung hidupnya..
Tuhan mengajarkannya makna perjuangan
Maka anakku..
Ikuti nabimu
Berjuanglah, dan Jangan mudah menyerah..
Anakku..
Tahun demi tahun berlalu untuk nabimu Muhammad SAW
Ia dikenal jujur, dan dapat dipercaya
Menggembalakan kambing membantu ekonomi keluarga
Sesekali ikut membawakan barang dagangan bersama kafilah yang yang berniaga
hingga kala usianya mencapai 25 tahun datanglah pinangan dari putri khuwailid,
seorang janda kaya bernama khadijah.
Yang meski usianya lebih tua 15 tahunnya,
khadijah dikenal dengan kecantikan, kekayaan dan harga diri
yang membuat semua lelaki quraisy tak akan menolak pinangannya.
Nabi Muhammad pun menikah dengannya.
Dari khadijah Ia dikaruniai 6 orang anak
Qasim dan Abdullah keduanya meninggal di usia balita
Ruqayyah, fatimah, ummi kaltsum dan zainab
Putri2 beliau yang kesemuanya beriman kala sang ayah diutus Allah nantinya
Anakku..
Usia nabi kala itu 40 tahun kala wahyu pertama Ia terima,
di gua hiro tepatnya
tempat beliau mengasingkan diri dari kehidupan kaum jahiliyyah
jika suatu saat kau sampai di gua itu, kau akan tahu
dari atas sana tampak kecil kota mekkah dan penduduknya..
membuat Nabi Muhammad mampu meliahat segala sesuatu dengan lebih bijaksana
Hingga suatu hari kala dia tengah berada di gua hiro seorang diri
Malaikat jibril datang padanya dengan surat alalaq pertama sampai kelima;
( bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan (1 ) dia mencipta manusia dari segumpah darah (2 ) bacalah dengan nama Tuhanmu yang mulia (3 ) Dia telah mengajarkan manusia dengan pena ( 4) mengajari yang tak diketahui sebelumnya (5 ) )
Anakku..
Nabi menyampaikan syariat islam dan kerosulannya kepada kaum quraisy
Diantara mereka ada yang beriman seperti abu bakar,
utsman bin affan, ali bin abu thalib, zaid bin haritsah dan istri tercintanya Khadijah
Namun tak sedikit pula yang ingkar bahkan menghalangi dakwahnya
Tahun-tahun pertama berisi Gangguan dari mereka
bahkan mereka bersepakat untuk menyingkirkannya..
anakku..
berharap perlindungan iapun memutuskan hijrah ke thoif bersama zaid bin haritsah.
ternyata sia-sia, disana mereka yang diharap membelanya justru berbalik mencacinya..
mengolok-olok, bahkan mereka memerintahkan anak-anak kecil mengejarnya,
melemparinya dengan kerikil sembari meneriakkan kalimat-kalimat hina: muhammad gila..
begitu kata mereka..
namun ia sabar, ia teguh, ia tegar
dihadapi semuanya dengan kekuatan doa :
“ ya Allah... apapun yang terjadi, selagi Engkau tidak murka padaku..
maka aku tak peduli.. “
Anakku..
Di tahun ke 13 dari kenabian beliau diperintahkan hijrah ke madinah
bersama sang sahabat pilihan Abu bakar RA
Di sana Ia menyusun kekuatan
Pasukan demi pasukan dihantar ke medan perang
Sejarah menorehkan kehebatan pasukan islam
di badar, khaibar, khandak dan lainnya
kabilah-kabilah arab tunduk dan masuk islam dalam damai
surat-surat ajakan dakwah dikirim kepada raja2 melalui utusan
Islam tersebar di semenanjung arab dan sekitar
Dan mekkah ditaklukkan 8 tahun kemudian
Tanpa perang dan pertumpahan darah
Islam berjaya
Menguasai dunia
Anakku..
Tahun ke 10 nabimu haji
Bersama 240.000 sahabat bersamanya
Diberinya nama haji itu haji wada ( perpisahan )
Sebuah isyarat akan dekatnya masa kepulangan
Pulang kepada Dia yang darinya nabi diutuskan
Anakku..
Hanya berselang sekitar 3 bulan dari haji, ia jatuh sakit..
mendung bergelanyut di seluruh kota madianah..
Seluruh sahabat berduka.
Dan anakku..
robiul awwal tahun ke 11 dari hijrah, di hari senin kala itu..
Mendung di langit tak mampu mewakili mendung hati mereka
Dan air matapun tumpah ruah membanjiri kota
Nabi Muhammad wafat
meninggalkan sejarah indah manusia tanpa cela, Nabi termulia, Pribadi sempurna
meninggalkan untuk kita ajarannya
untuk kita pegang dan pertahankan selama hayat di kandung badan
Anakku..
Namun hakikatnya
Nabimu selalu hidup di sana
Menatapmu meski tak kau tahu
Dan menunggu...
Hingga engkau mengulurkan tangan datang padanya
Dan Ia akan menyambut uluranmu dengan penuh suka cita
Anakku..
Bahagiakan Ia di sana dengan ketaatanmu
Dan jangan lukai hatinya dengan durhakamu..
Hidupkan nabi dalam hatimu
Cintai Ia semampumu mencintai seseorang
Dan Ia akan membalas cintamu dengan kasih sayang
Disyafaatinya engkau
dan digandengnya tanganmu masuk surga
Membaca alquran itu harus dengan sikap memuliakan dan
sekalicus merenungkan makna yangterkandung di dalamnya. Leh karena itu ,
dalam membaca alquran ada sepuluh macam adab sebagai berikut : Pertama , menyadari dan memahami keagungan
serta kemuliaan al quran . Kalamullah ( Kalimat Allah ) adalah sifat
yang berdiri sendiri, dan bersatu dengan Dzat-Nya. Allah SWT menurunkan
Al-Quran dari Arsy kebesaran-Nya dengan penuh kelembutan sehingga dapat
dipahami oleh hambanya. Allah SWT mengungkapkan sifat itu dalam
perkataan yang dapat dipahami manusia serta sesuai dengan sifat manusia.
Sebagian dari para arifin mengatakan , “ setiap huruf Al Quran (
Kalmullah ) hakikatnyaterjaga di Lauh al Mahfudz, ukurannya jauh lebih
besar dari bukit Qaf,Apabila malaikat berkumpul untuk mengangkat satu
huruf Alquran , niscaya mereka tidak akan mampu , kecuali malaikat
Isrofil yang bertugas menjaga Lauh al Mahfud ikut mengangkatnya atas
izin Allah SWT. Kedua , hormati dan muliakan , karena
Alquran merupakan kalam Ilahi pada saat membaca hadirkan qolbu kita dan
renungkan bahwa bacaan Alquran bukan kata – kata manusia, firman Allah :
Tiada menyentuh Alquran kecuali orang – orang yang disucikan “ (
Alwaqiah 56 ) : 79.
Diriwayatkan : Ketika Ikrimah bin Abu Jahal membuka Mushaf Alquran , maka pingsanlah dia. Dan saat dia siuman , ia berkata “Ini adalah Kalam Rabku “ . Oleh karena itu barang siapa mengagungkan Kalam Nya berarti mengagungkan Dzat Allah “ Azza Wajalla. Ketiga , hendaknya membaca Alquran dengan
penuh perhatian , khusyu, dan sunguh-sungguh, sebagaimana firman Allah “
Wahai Yahya , ambillah al Kitab ( Taurat ) dengan sungguh – sungguh .
Ini berarti kita harus memperhatikan isi kandungan Alquran , dan
menghilangkan segala sesuatu yang mengakibatkan kita lalai terhadap
Alquran. Keempat , merenungkan makna Alquran ,
perenungan itu akan muncul apabila kita membaca Alquran dengan tartil.
Sayyidina Ali mengatakan “ Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa
pengetahuan, dan tidak ada kebajikan dalam bacaan kecuali dengan
tadabbur . Diriwayatkan bahwa suatu saat Nabi Muhammad pernah membaca
Bismillahirrohmaanirrohi , dan mengulanginya sampai 20 kali . abu Dzar
al ghifari mengatakan , bahwa Nabi Muhammad pada suatu malam melakukan
bersama nya, lalu berulang kali belaiau membaca ayat yang sama . Hal
demikian beliau lakukan hanyalah untuk merenungkan makna dari ayat yang
dibacanya.
Abu Sulaiman berkata bahwa dia pernah membaca satu ayat dalam empat
atau lima shalat malamnya sampai memahami makna kandungan alaquran yang
dibacanya. Kelima , memahami isi kandungan Alquran,
maksudnya adalah sampai memperoleh pengertian yang benar,terang, dan
mendalam dari setiap ayat yang dibaca. Alquran berisi/menyebutkan
sifat-sifat Allah Aza wajalla dan afal-Nya , menceritakan sejarah para
Nabi, orang-orang sholeh , orang zhalim, balasan dan siksaan. Juga
Alquran menyampaikan perintah dan larangan , hal – hal gaib seperti
akhirat, surge maupun neraka. Ibnu Masud mengatakan “ barang siapa yang
ingin menguasai ilmu-ilmu orang terdahulu dan yang akan dating , maka
hendaklah ia memahami kandungan ( rahasia ) Alquran. Keenam , melepaskan diri dari perkara/urusan yang
menghalangi masuknya pemahaman kedalam qolbu untuk memahami makna
kandungan Alquran yang tersembunyi didalamnya. Ada empat perkara yang
menghalangi manusia dari memahami makna batin dari Alquran, serta
perhatian hanya tertuju pada lairiyah saja, seperti penyebutan
huruf,makhroj,tajwid dan iramanya. Kedua mengikuti pendahulu secara
traklid buta duplikasi , tanpa mau menggalinya sendiri, ketiga :
melakuam maksiat secara terus menerus, bersikap sombong . Semakin bersar
nafu duniawi seseorang maka , maka akan semakin tebal hijab yang
menutupi qolbu, dan semakin kecil nafsu seseorang kepada duniawi maka
akan semakin maka akan semakin terbuka qolbu mnusia untuk menerima caha
kebenarang dari Allah SWT. Yang keempat ; hanya menerima makna Alquran
secara lahiriyah saja. Ketujuh : perhatian khusus kepada setiap
ayat alquran, seolah olah alquran hanya ditujukan kepada diri kita saja.
Jika kita mendengar printsh ataupun larangan dalam Alquran seolah –
olah hanya ditujukan kepada diri kita saja. Jika mendengar janji nikmat
maupun azab Allah , maka itu peringatan kepada kita. Jika kita mendengar
kisah para rasul dan orang terdahulu , maka itu bukan semata- mata
kisah melainkan kita diminta untuk mengambil pelajaran. Kedelapan , membekas dalam qolbu maksudnya
adalah Alquran yang kita baca akan muncul rasa sedih,takut, berharap,
dan sejenisnya. Pada suatu kesemptan Rasululloh minta kepa Ibnu Masud
untuk membcakan surat An nisa, setelah aku membacakannya aku melihat
mata belaiau berlinga air mata, lalu beliau berkata “ cukup sampai
disini saja “ , betapa mulianya qolbu Rasululloh. Banyak orang yang
bertakwa dan takut kepada Allaoh SWT, jatuh pingsan malah meninggal pada
saat mendengar bacaan ayat Alquran tentang azab Allah. Kesembilan , membangkitkan kekhidmatan dan
kekhusyuan qolbu pada saat membaca Alquran. Seolah – olah sipembaca
sedang mendengar langsung dengan Allah SWT. Ada tiga tingkatan
kekhusyuan dalam membaca Alquran,pertama
tingkatan terendah bilamana pembaca Alquran seolah-olah membaca
diahadapan Allh SWT, tongkat kedua ( menengah ) seolah-olah pembaca
Alquran disaksikan oleh Alloh SWT, dan berbicara langsung . yang ketiga ,
tingkat tertinggi, yaitu tingkatan si pembaca Alquran eolah menyaksikan
Alloh SWT, tidak ada yamng hadir dalam qolbunya kecuali Allah SWT. Kesepuluh ,berlepas diri dari seseorang.
Aapabila kita membaca ayat Alquran yang mengandung kata-kata yang
memujiorang shole , maka janganlah kita memandang seolah-olah diri kita
ada diantaranya, akan kita kita berusaha dan berharap kepada Alloh SWTAgar
kita dimasukan kedalam golongannya. Apabila kita membaca ayat yang
mengandung ancaman serta azab kepada orang zdalim , maka pandanglah diri
kita seolah kita masuk golongannya, dengan demikian kita akan takut dan
mengharap kasih saying Alloh SWT.
Oleh karena itu Ibnu Umar pernah mengucapka doa , Ya Alloh Rabku, aku mohon ampunan Mu atas kedzaliman dan kekufuranku..
Alloh berfirman
"Dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah)."