Kamis, 31 Januari 2019

Muhasabah Akhir Tahun

 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuaهtnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Hasyr:59: 18)
Tafsir Ayat:
1. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan mentaati-Nya, yaitu melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Dan hendaknya setiap diri memperhatikan amalnya yang akan diperhitungkan pada hari hisab, apakah amalnya itu termasuk amal soleh yang layak mendapatkan ganjaran kebaikan atau amal buruk yang berakibat kepada siksa.
3. Apabila dia tahu bahwa perbuatannya adalah amal soleh yaitu sesuai syariat, namun apakah diterima atau tertolak.
4. Dan hendaknya setiap diri bertakwa kepada Allah dan melakukan muhasabatun nafsi terhadap semua amalnya dari sisi kebaikannya, keikhlasannya serta memeliharanya dari segala yang merusak amal tersebut.
5. Allah Maha Mengetahui semua yang kamu kerjakan. (Mushthafa Fajar, al Tafsir al Mukhtasar, hlm. 609)
Tugas dan Tanggung jawab Manusia :
  • Mengenal Tuhannya lalu mentaati-Nya
  • Mengenal musuhnya lalu menentangnya
  • Mengenal negeri tempat tinggalnya lalu memperbaikinya.
  • Mengetahui bahwa ia akan segera pergi lalu mempersiapkan bekal perjalanannya
  • Mengambil dunia hanya sekedar rizki yang mencukupinya.
  • Berteman dengan kesucian. (Madinah Balaghah, hlm.547)
Kebahagiaan Manusia :
  • Orang mukmin adalah mereka yang bahagia dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya.Orang yang bahagia adalah mereka yang panjang umurnya dalam taat kepada Allah (kanz al Ummal, jld. 15, hlm. 667, Nahj al Fashahah, jld. 1, hlm. 465)
  • Kebahagiaan adalah akhlak mulia dan kesedihan adalah akhlak yang buruk.
  • Orang yang bahagia adalah mereka yang taat kepada Tuhannya dan orang yang sedih adalah mereka yang jatuh dalam perbuatan dosa. (Ali Mukhtari, Akhlak, hlm.81)
Kejelekan Manusia :
  • Setiap hari diberikan rizki tetapi selalu mengeluh.
  • Setiap hari umurnya berkurang namun ia bahagia
  • Merasa cukup dengan sedikit amal soleh, namun selalu mengejar perbuatan yang sia-sia
  • Terhadap karunia yang sedikit tidak merasa cukup namun terhadap nikmat yang banyak tidak pernah puas.
  • Mengetahui dirinya pasti mati, namun tidak beramal untuk mempersiapkan kehidupan sesudah mati
  • Sadar bahwa dunia sementara, namun tidak pernah letih mengejarnya.
Langkah Penyucian Diri :
  • Bertobat terhadap dosa yang pernah dilakukannya.
  • Muroqobah, kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi dirinya
  • Muhasabah, introspeksi diri terhadap semua perbuatan yang pernah dan akan dilakukannya
  • Mujahadah, berjuang dengan sungguh-sungguh mencintai Tuhannya
Muhasabah :
1. Segera berbuat baik karena pada akhir zaman keimanan cepat berubah menjadi kekafiran atau sebaliknya
Rasulallah saw berpesan: Segeralah beramal soleh karena pada akhir zaman akan banyak terjadi fitnah, pagi hari seseorang masih beriman, namun di sore hari sudah menjadi kafir, atau sore beriman namun pagi telah kafir lagi. Saat itu banyak orang yang menjual agamanya untuk kenikmatan sejenak
2. Bersabar dalam beramal
Rasulallah saw berpesan: Hai manusia mendekati kiamat akan terbentang urusan yang keras, ketakutan yang besar dan masa yang sulit. Kegelapan menguasai, kefasikan merajalela, orang-orang yang memerintah yang ma’ruf dianiaya, dan orang-orang yang mencegah kemunkaran disiksa, maka siapkanlah iman untuk menghadapinya dan gigitlah dengan gigi gerahammu sekuat mungkin, berlindunglah dengan berbuat amal soleh, dan paksakan dirimu melakukannya serta bebaskanlah diri kalian dari neraka, menuju kenikmatan yang abadi
3. Cerdas dalam menyikapi dunia
Nabi saw berpesan: Wahai manusia, orang yang ada di dunia itu adalah tamu dan apa yang ada di tangan mereka adalah palsu. Sesungguhnya tamu akan pergi dan sesuatu yang palsu tertolak. Ketahuilah bahwa dunia adalah harta yang ada sekarang, orang yang baik dan jahat makan darinya. Akhirat adalah janji yang benar.
4. Bersikap zuhud dalam hidup
Nabi saw berpesan: Wahai manusia janganlah banyak memperturutkan syahwatmu, niscaya kemiskinan akan menjadi mudah bagimu, Janganlah berbuat dosa, niscaya kematian akan menjadi mudah bagimu, infakkanlah hartamu di jalan Allah, niscaya engkau akan senang bergabung dengannya, merasa puaslah dengan apa yang telah diberikan kepadamu niscaya akan ringan hisabmu.
5. Selalu mengingat kematian
Rasulallah saw berpesan: Perbanyaklah mengingat si pelumat kelezatan (kematian). Jika kalian mengingatnya disaat sulit , maka ia akan melapangkan kesulitanmu sehingga kalian senang kepadanya dan kalian diberi pahala. Jika kalian mengingatnya saat kaya, maka ia akan membuat kalian membenci kekayaan sehingga kalian mendermakannya dan kalian diberi ganjaran.
6. Bertawakal dalam hidup
Nabi saw berpesan: Siapa yang memutuskan hubungannya dengan selain Allah, maka Allah akan mencukupkan bantuan untuknya. Siapa yang memutuskan hubungannya kepada selain dunia, maka Allah akan menyerahkan ia kepadanya. Siapa yang berusaha mencapai satu perkara dengan jalan maksiat kepada Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari sesuatu yang ia dekati dan Allah akan mendekatkannya kepada sesuatu yang ia jauhi
Pandangan Mukmin :
Rasulallah saw bersabda: Sungguh mengagumkan bagi urusan orang mukmin. Semua urusan baginya baik dan tidak ada yang seperti itu melainkan sikap orang mukmin. Sesungguhnya seorang mukmin bila memperoleh kesenangan, dia bersyukur dan itu baik baginya, sebaliknya apabila seorang mukmin mendapat musibah yang tidak menyenangkan, dia sabar dan itupun baik baginya. (HR Muslim)
Rasulallah saw mengingatkan: Tidak akan melihat neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah, mata yang tidak tidur semalaman dalam kataatan kepada Allah dan mata yang dipejamkan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah
Penutup :
Qois bin Ashim bertanya kepada Rasulalah saw, ya Rasulallah ajarkan kepada kami suatu amal yang bermanfaat! Rasulallah saw bersabda: Sesungguhnya bersama kemuliaan ada kehinaan, bersama kehidupan ada kematian, bersama dunia ada akhirat, sesungguhnya segala sesuatu akan dihisab, dan segala sesuatu ada yang mengawasinya. setiap kebaikan ada pahalanya, setiap keburukan ada balasannya, setiap ajal sudah tercatat dan sesungguhnya dia hai Qois harus ada padamu, setiap pendamping akan terkubur bersamamu padahal mereka hidup, dan engkau akan terkubur bersamanya saat engkau mati. Apabila dia mulia, maka dia akan memuliakanmu dan apabila dia buruk, dia akan pasrah kepadamu, kemudian engkau tidak akan dikumpulkan kecuali bersamanya, tidak akan dibangkitkan kecuali bersamanya, dan tidak akan ditanya kecuali tentang dia yaitu amalmu.(Ali Al Mukhtari, silsilah ahadis al mustarakah, al akhlak, hlm. 292)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar